Selasa, 07 Juli 2015

Agar Tidak Mencemari Lingkungan, Bagaimana Cara Mengelola Sampah Dengan Baik?



Saat ini bisa kita jumpai pencemaran yang satu ini. Sampah dimana-mana merajalela. Alih-alih terbuang di tempat sampah yang seharusnya, sampah-sampah tersebut justru berserakan dimana-mana, entah di pekarangan, di lingkungan sekolah, jalanan, atau fasilitas-fasilitas umum lainnya. Volume sampah pun makin meningkat dari waktu ke waktu, seiring meningkatnya kebutuhan manusia untuk hidup sehingga sampah yang dihasilkan dari pemenuhan kebutuhan tersebut makin meningkat pula. Sampah pun tidak terkelola dengan baik dimana saat membuangnya, masyarakat masih membuangnya sembarangan, tidak dibedakan sesuai jenis sampahnya. Sedikit saja yang didaur ulang kembali menjadi barang-barang yang lebih bermanfaat, selebihnya dibiarkan begitu saja. Padahal, sampah-sampah yang berserakan tidak terkendali di lingkungan sekitar menjadi salah satu penyebab terjadinya pencemaran lingkungan yang makin parah dewasa ini. Lalu, bagaimana caranya agar sampah-sampah tersebut dapat dikelola dengan baik? Berikut tipsnya:
1.       Jangan coba-coba membuang sampah sembarangan. Buanglah sampah pada tempat yang sudah disediakan. Masak iya, sudah disediakan tempat sampah tapi masih saja membuang sampah ke pot bunga, pekarangan, selokan, sungai, atau tempat-tempat bukan tempat sampah lainnya, yang akibatnya hanya akan mengganggu keindahan lingkungan serta mengakibatkan bencana seperti banjir yang diakibatkan tesumbatnya aliran air karena sampah-sampah tersebut? Kalau tidak bisa dan hanya bisa membuang sampah? Ya, jangan membuang sampah jika tidak bisa membuangnya.
2.       Pisahkan sampah sesuai jenisnya. Sampah pada umumnya digolongkan menjadi dua, yaitu sampah organik (sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup dan terurai dengan waktu singkat seperti sampah dedaunan, bekas makanan, dan sebagainya) dan sampah anorganik (sampah yang berasal dari sisa-sisa non makhluk hidup dan butuh waktu lama untuk terurai seperti botol-botol plastik, serpihan kaca, kaleng-kaleng, dan sebagainya). Beberapa pihak juga mengklasifikasikan sampah dalam berbagai jenis lainnya, seperti B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) dan sebagainya. Sampah juga bisa dipisahkan antara yang bisa didaur ulang dan tidak bisa didaur ulang agar lebih mudah mendaur ulangnya menjadi barang yang lebih berguna.
3.       Lakukan gerakan 4R, yaitu Reduce (mengurangi penggunaan benda-benda pakai agar tidak banyak yang menjadi sampah, misalnya mengurangi penggunaan kantong plastik saat berbelanja agar tidak menumpuk menjadi sampah), Reuse (memakai kembali barang yang harusnya sudah tidak terpakai tapi masih dimungkinkan dipakai kembali, misalnya menggunakan kaleng cat untuk pot bunga), Recycle (mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai menjadi barang yang berguna, misalnya membuat tas dari bungkus-bungkus mi bekas), dan Replace (mengganti barang yang dipakai sekali saja dengan barang yang bisa dipakai berulang-ulang, misalnya mengganti bungkus plastik saat membeli makanan di kantin sekolah dengan wadah plastik yang bisa dipakai berulang-ulang).
4.       Masih ada hubungannya dengan gerakan replace tadi, alau belanja di mall, pasar, atau dimanapun, sebaiknya bawa tas kantong belanja sendiri, jadi tak mesti selalu menerima kantong plastik dari toko tersebut. Kenapa? Sebagian besar kantong plastik tersebut berakhir menjadi sampah.
5.       Kalau yang ini masih ada hubungannya dengan gerakan recycle. Hasil karya daur ulang sampah menjadi barang-barang berguna bisa dijual kembali dengan keuntungan yang lebih besar. Misalnya, memanfaatkan botol bekas untuk dijadikan berbagai hiasan rumah untuk selanjutnya dijual dengan harga yanglebih menguntungkan. Sampah-sampah basah seperi sisa sayuran, buah-buahan, dan dedaunan bisa diolah menjadi pupuk kompos yang bisa dipakai untuk tanaman-tanaman pertanian atau apotek hidup kamu. Jadi, tanaman-tanaman tersebut bisa tumbuh sehat dengan sampah-sampah yang ada tersebut.
6.       Jika membeli suatu barang, pilihlah barang yang bungkusnya sedikit, jangan banyak-banyak. Kenapa? Sering suatu barang/produk dibungkus berlebihan dan menjadi sampah.
7.       Belilah produk yang bisa diisi ulang, karena akan mengurangi sampah bekas kemasannya. Misalnya, membeli isi ulang pulpen untuk diisi ke dalam pulpen yang sudah habis daripada membeli pulpen baru.
8.       Jika untuk berpergian kemanapun, entah ke kantor, sekolah, atau jalan-jalan, jangan beli air kemasan  dalam botol atau gelas sekali pakai. Selain mencemari lingkungan, apabila dipakai berulang kali akan membahayakan kesehatan karena senyawa berbahaya yang terkandung dalam botol atau gelas tersebut. Lebih baik beli saja botol permanen yang bisa diisi ulang airnya berulangkali tanpa beli botolnya lagi.
9.       Jika hendak bertamasya atau berwisata ke suatu tempat, lebih baik bawa kantong sampah sendiri, pasalnya kadang tempat wisata itu tidak menyediakan tempat sampah. Bawa saja sampah-sampah tersebut jika sudah menemukan tempat sampah atau bawa saja sampah itu ke rumah, jangan ditinggalkan di tempat wisata tersebut.
10.   Ingatkan secara tegas jika memergoki orang yang sering membuang sampah sembarangan dan jelaskan akibat dari membuang sampah sembarangan tersebut.
11.   Sediakanlah tempat sampah dengan jumlah yang cukup di rumah dan kantor. Jadi, bisa leluasa untuk membuang sampah pada tempatnya.
12.   Jika sedang malas, tinggal bungkus saja sampah yang ada di kantong plastik dan buang di tempat yang benar dan nantinya akan diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA).
13.   Buanglah sampah-sampah plastik, kertas, dan botol dengan cara mulia, yaitu menyerahkannya pada pemulung. Secara tak langsung, kamu membantu pemulung agar tidak perlu mengais-ngais sampah di gunungan sampah demi mencari nafkah untuk menyambung hidup.
14.   Cucilah tangan dengan sabun setelah membuang sampah, karena sampah banyak mengandung kuman, sehingga perlu membersihkan tangan dengan sabun untuk menghilangkan kuman penyakit tersebut.
15.   Yang paling penting dari semua yang telah dijelaskan diatas yaitu, mulailah untuk membangun kesadaran dari diri sendiri untuk mengelola sampah-sampah yang ada di sekitar kita, lalu tumbuhkan kesadaran keluarga, lingkungan sekitar, dan kalau semua itu tidak dilakukan sekarang kenapa mesti nanti?
Sumber:
http://mulanovich.blogspot.com/2013/10/jenis-jenis-sampah.html Diakses pada 2 Juli 2015, pukul 11.56 WIB.
http://rizkyarya48.blogspot.com/. Diakses pada 7 Juli 2015, pukul 12.01 WIB.

*jangan lupa titip komentar di bawah ya* :)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

admin, jika sampah infeksi harus bagaimana?mksh